Bukankah
manusia itu adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Anugrah
berupa akal, fikiran dan perasaan lah yang membuat manusia itu jadi
sempurna, karena dengan akal, fikiran dan perasaan itulah manusia dapat
membuat hidupnya menjadi lebih baik.
Terus, kenapa ya, orang-orang
selalu bilang bahwa "manusia itu tidak ada yang sempurna.." atau
barangkali pernyataan itu hanya sekedar pembenaran atas sesuatu yang
"salah" pada diri mereka, yang enggan mereka rubah menjadi lebih baik..
hmm..entahlah..tapi menurutku..jika bisa lebih baik kenapa mesti terpaku pada kata-kata "tidak sempurna"
Add komen: jelas..!!
Allah maha sempurna.. Allah yang menciptakan manusia.. terus..kenapa
membandingkan Allah dengan manusia..tentu saja manusia itu tidak akan
ada yang sempurna..tapi coba bandingkan manusia dengan makhluk ciptaan
Allah yang lainnya, maka manusialah
yang paling sempurna..kesempurnaan manusia sebagai makhluk tentu saja
berbeda dengan kesempurnaan Allah sebagai pencipta. bukankah seharusnya
kita bersyukur dan tidak berlindung di balik kata-kata "manusia tidak
ada yang sempurna" karena sebenarnya manusia itu bisa menjadi sempurna
sebagai makhluk dengan mengabdikan diri kepada Sang Penciptanya yang Maha Sempurna. Itu sih menurutku..hehehe..
PUISI, PUISI CINTA, PUISI RINDU, PUISI CERIA, PUISI INDAH, PUISI HATI DAN PUISIKU
KATA MUTIARA, KATA-KATA BIJAK, KATA-KATA INDAH DAN KATA-KATA BAGUS
PANTUN, PANTUN CERIA, PANTUN CINTA, PANTUN RINDU, PANTUN JENAKA, PANTUN ANAK DAN PANTUN SEMANGAT
CERITA, CERPEN, KISAH NYATA DAN CATATAN
RESEP MASAKAN, RESEP MASAKAN PADANG, RESEP RENDANG, RESEP KUE KERING, RESEP BOLU/CAKE DAN RESEP JAJANAN/KULINER
LIRIK LAGU DAN ARTIKEL
Puisi - Aku Cemburu
dadaku mulai sesak..
ingin rasanya ku butakan mata teduhmu itu..
yang memandang dia dengan penuh binar..
ingin rasanya ku kerdilkan tubuh kekarmu itu..
yang memeluk dia dengan erat..
ingin rasanya ku lumat bibir penuh pesonamu itu..
yang mengecup dia dengan penuh kasih..
ingin rasanya ku benamkan tawa renyah dan tuturmu itu..
yang memuja dia dalam rayuan syahdu..
ingin rasanya aku mati..aku cemburu..
28 Maret 2014
ingin rasanya ku butakan mata teduhmu itu..
yang memandang dia dengan penuh binar..
ingin rasanya ku kerdilkan tubuh kekarmu itu..
yang memeluk dia dengan erat..
ingin rasanya ku lumat bibir penuh pesonamu itu..
yang mengecup dia dengan penuh kasih..
ingin rasanya ku benamkan tawa renyah dan tuturmu itu..
yang memuja dia dalam rayuan syahdu..
ingin rasanya aku mati..aku cemburu..
28 Maret 2014
Bukan Kata Mutiara - Jujurlah
Jujurlah..Kejujuran mungkin akan sangat menyakitkan..
Namun..Keikhlasan akan mampu menyembuhkannya..
27 Maret 2014
Namun..Keikhlasan akan mampu menyembuhkannya..
27 Maret 2014
Puisi - Inginku
ingin rasanya membelah malam dengan suara lantang..
biar keheningan meratap dalam rintihan-rintihan sunyi..
ingin rasanya ku peluk bintang-bintang yang berkelipan..
biar langit menghiba dalam sepi buta tanpa cahaya..
ingin rasanya ku asingkan sang surya dalam tirai kegelapan yang pekat..
biar sang fajar tak lagi bersorak dan menghalau mimpi-mimpiku..
ingin rasanya aku menjadi sang penguasa, menguasai hati dan jiwa..
biar ku mampu memilih jiwa dan hatimu untuk menemani detik-detik yang indah syahdu..
namun terkadang ingin rasanya aku tak punya keinginan..
biar ku mampu lalui waktu tanpa angan dan mimpi..
24 Maret 2014
biar keheningan meratap dalam rintihan-rintihan sunyi..
ingin rasanya ku peluk bintang-bintang yang berkelipan..
biar langit menghiba dalam sepi buta tanpa cahaya..
ingin rasanya ku asingkan sang surya dalam tirai kegelapan yang pekat..
biar sang fajar tak lagi bersorak dan menghalau mimpi-mimpiku..
ingin rasanya aku menjadi sang penguasa, menguasai hati dan jiwa..
biar ku mampu memilih jiwa dan hatimu untuk menemani detik-detik yang indah syahdu..
namun terkadang ingin rasanya aku tak punya keinginan..
biar ku mampu lalui waktu tanpa angan dan mimpi..
24 Maret 2014
Pada Waktunya??
Seorang sahabat yang bijak bilang begini "sabar ya..segala sesuatu itu akan indah pada waktunya.."
hmm..mungkin kata-katanya hanya buat menghibur saja..ngga bermakna apa-apa..menurutku..soalnya segala sesuatu itu juga bisa pahit yaaa pada waktunya juga.
apapun itu, bukankah akan terjadi ya pada waktunya, bukan hanya "indah"..
tapi jika dia bilang begini "sabar ya..karena Allah akan bersama orang-orang yang sabar"
naaah..ini baru ucapan yang sangat bermakna dan sangat menghibur..
hmm..itusihmenurutku..
hmm..mungkin kata-katanya hanya buat menghibur saja..ngga bermakna apa-apa..menurutku..soalnya segala sesuatu itu juga bisa pahit yaaa pada waktunya juga.
apapun itu, bukankah akan terjadi ya pada waktunya, bukan hanya "indah"..
tapi jika dia bilang begini "sabar ya..karena Allah akan bersama orang-orang yang sabar"
naaah..ini baru ucapan yang sangat bermakna dan sangat menghibur..
hmm..itusihmenurutku..
Jangan Terima Apa Adanya..
kata-kata bijak bilang begini "terimalah segala kelebihan dan kekurangannya"
seberapa benarkah kata-kata itu jika kita terapkan?
ataukah lebih baik kata-kata itu dirubah seperti ini "terimalah kekurangan fisiknya dan perbaikilah kekurangan sifat dan tabiatnya"
jadi kalo fisik, itu adalah anugrah, tak seorangpun yang bisa memilih seperti apa dan bagaimana ia dilahirkan..
sedangkan jika dia pemalas tuntunlah biar jadi rajin..
kalo pemarah jadi penyabar dll..
hmm..itu sih menurutku..
seberapa benarkah kata-kata itu jika kita terapkan?
ataukah lebih baik kata-kata itu dirubah seperti ini "terimalah kekurangan fisiknya dan perbaikilah kekurangan sifat dan tabiatnya"
jadi kalo fisik, itu adalah anugrah, tak seorangpun yang bisa memilih seperti apa dan bagaimana ia dilahirkan..
sedangkan jika dia pemalas tuntunlah biar jadi rajin..
kalo pemarah jadi penyabar dll..
hmm..itu sih menurutku..
Resepku : BUBUR ANJELI
Bahan:
- 1 kg beras ketan putih
- 1/4 kg gula merah
- 500 cc santan
- 2 lembar daun pandan, potong
- air dan garam secukupnya
Cara membuatnya:
Cuci beras ketan, rebus di dalam panci, dengan perbandingan 1/3 bagian beras ketan, 2/3 bagian air
Setelah mendidih, aduk dan terus diaduk sampai beras ketan tadi mengembang dan kuahnya mengental.
Masukkan gula merah, dan sedikit garam aduk terus sampai menjadi bubur.
Cicipi, jika kurang manis tambahkan gula secukupnya.
Jika bubur sudah meletup-letup, angkat, sisihkan.
Santan diberi garam, dimasak dengan api sedang, aduk terus sampai mendidih, setelah mendidih masukkan potongan daun pandan dan angkat.
Sajikan bubur dengan siraman santan diatasnya.
Puisi - Terbelenggu Kebisuan
berkata bagai berbisik..
bergumam meneriakkan gelora terbungkam..
bergumpal kebisuan menyesak di dada..
kebisuan dalam gemuruh..
membunuh rasa, yang bagaikan menebas air mengalir..
desakan harapan bagai hendak mencabik waktu..
menguak detik-detik mendebarkan demi ikatan tak terlerai..
namun..
tuturku terbelenggu..
pada langkah yang bersurut.
17 Maret 2014
bergumam meneriakkan gelora terbungkam..
bergumpal kebisuan menyesak di dada..
kebisuan dalam gemuruh..
membunuh rasa, yang bagaikan menebas air mengalir..
desakan harapan bagai hendak mencabik waktu..
menguak detik-detik mendebarkan demi ikatan tak terlerai..
namun..
tuturku terbelenggu..
pada langkah yang bersurut.
17 Maret 2014
Puisi - Dimana Nurani
Dimana nurani?
Seperti menghilang seakan tak pernah tau tentang petaka yang melanda..
Kemana senyuman manis yang dulu pernah mengumbar janji?
Seperti lenyap seakan tak peduli pada derita jelata..
Kemana suara lantang yang dulu meneriakkan kepedulian?
Semuanya terdiam dan bungkam, menyaksikan rasa sakit kaum rendah..
Kenapa jiwa-jiwa berkuasa seperti tidak berdaya?
Mendadak lemah menghadapi kerakusan dan keserakahan..
Haruskah bertanya pada matahari?
Kenapa bencana mendera tanpa henti..
Ataukan bertanya pada angin?
Kenapa alam seperti murka..
Mungkinkan rembulan malam punya jawaban?
Atau..
hanya nurani yang mampu menjawab..
dan nurani.. seperti beku dan membisu..
14 Maret 2014
Seperti menghilang seakan tak pernah tau tentang petaka yang melanda..
Kemana senyuman manis yang dulu pernah mengumbar janji?
Seperti lenyap seakan tak peduli pada derita jelata..
Kemana suara lantang yang dulu meneriakkan kepedulian?
Semuanya terdiam dan bungkam, menyaksikan rasa sakit kaum rendah..
Kenapa jiwa-jiwa berkuasa seperti tidak berdaya?
Mendadak lemah menghadapi kerakusan dan keserakahan..
Haruskah bertanya pada matahari?
Kenapa bencana mendera tanpa henti..
Ataukan bertanya pada angin?
Kenapa alam seperti murka..
Mungkinkan rembulan malam punya jawaban?
Atau..
hanya nurani yang mampu menjawab..
dan nurani.. seperti beku dan membisu..
14 Maret 2014
Jagad Khayalku
By. Rossa
Walau ku tahu
Ku hanya bisa memimpikanmu
Untuk menjadi belahanku
Namun kaulah yang menghidupkan jiwaku
Walau ku sadari
Sepenuh hati keberadaaanmu
Bukanlah hanya untuk diriku
Namun kaulah yang menyalakan gairahku
Dirimu satu-satunya
Sang penghuni jagad khayalku
Memenuhi ruang harapku
Kaulah khayalanku
Tetaplah kau ada
Hiasai hatiku dengan
Rona pesona hadirmu
Kaulah khayalanku
Terasa kau nyata
Takkan pernah ku lepaskan
Hingga saatnya kau datang
Walau ku tahu
Ku hanya bisa memimpikanmu
Untuk menjadi belahanku
Namun kaulah yang menghidupkan jiwaku
Walau ku sadari
Sepenuh hati keberadaaanmu
Bukanlah hanya untuk diriku
Namun kaulah yang menyalakan gairahku
Dirimu satu-satunya
Sang penghuni jagad khayalku
Memenuhi ruang harapku
Kaulah khayalanku
Tetaplah kau ada
Hiasai hatiku dengan
Rona pesona hadirmu
Kaulah khayalanku
Terasa kau nyata
Takkan pernah ku lepaskan
Hingga saatnya kau datang
Resepku : SAYUR BROKOLI DAN KEMBANG KOL
Bahan :
- 250 gram brokoli, potong per kuntum
- 250 gram kembang kol, potong per kuntum
- 1 buah tomat ukuran sedang, buang biji, potong memanjang
- 2 buah cabe merag segar, iris serong
- 1 batang daun bawang, iris serong
- 1/2 cm jahe, potong jadi dua
- 1/4 buah bawang bombai, iris kasar
- 1 siung bawang putih, memarkan dan iris halus
- 250 cc kaldu ayam (bisa diganti dengan 1 bks penyedap rasa ayam)
- air, minyak goreng dan garam secukupnya
Cara membuatnya :
Panaskan minyak goreng, tumis bawang bombai sebentar, jangan sampai kuning.
Masukkan bawang putih, aduk cepat, tambahkan air (lebih kurang 1 gelas)
Masukkan kuntum brokoli dan kembang kol bersamaan, aduk dan tutup wajan selama lebih kurang 5 menit atau sampai sayuran agak layu.
Buka kembali tutup wajan, tambahkan kaldu ayam dan jika kuahnya dirasa masih kurang tambahkan air secukupnya.
Setelah mendidih, masukkan jahe, cabe, daun bawang dan garam.
Terakhir masukkan irisan tomat dan angkat.
Sajikan
Mari Merenung
Payakumbuh
diselimuti kabut asap..putih.. sehingga udara jadi tidak sehat. Jika
sudah begini, masihkah kita tidak mensyukuri udaha bersih yang
dianugrahkan Allah SWT?
Hmm.. Semoga kita semakin menyadari kebesaran nikmat dan anugrah Allah SWT
"Maka nikmat Tuhan yang manakah yang kamu dustakan?
#..mariMerenung
Hmm.. Semoga kita semakin menyadari kebesaran nikmat dan anugrah Allah SWT
"Maka nikmat Tuhan yang manakah yang kamu dustakan?
#..mariMerenung
Resepku : PATIN GORENG BALADO
Bahan:
- 1 ekor ikan patin agak besar, lebih kurang berat 8 ons atau lebih
- 3 siung bawang merah, iris tipis
- Minyak goreng dan garam secukupnya
Bumbu yang dihaluskan:
- 2 buah tomat ukuran sedang
- 1 ons cabe merah segar
- 1 siung bawang putih
Cara membuatnya :
- Potong ikan patin, bagian kepalanya belah dua, bersihkan, dan lumuri dengan garam, diamkan sebentar.
- Panaskan minyak goreng, goreng ikan sampai kering, angkat, sisihkan.
- Goreng irisan bawang merah dalam minyak yang sama sebentar, tidak sampai kuning, kemudian masukkan bumbu yang telah dihaluskan. Sebelumnya kurangi minyak jika dirasa terlalu banyak.
- Masak sambal sampai agak kering, kecilkan api, kemudian masukkan ikan patin yang telah digoreng tadi, aduk hingga semua potongan ikan tercampur dengan sambal.
- Angkat dan sajikan.
Puisi - Syahdu Rindu
Dalam keheningan, alunan syahdu rindu mendayu..
Memaksa angan untuk ikut berdendang..
Dan pikiran pun larut dalam rayuan bayangan..
Sejenak, terbentanglah lukisan kenangan di pelataran hati..
Tentang keindahan malam yang bertemankan penjaga malam..
Dan kesunyian yang pecah di ujung gelak tawa..
Tertegun..sesaat..
Dalam hembusan nafas..
Kerinduan terasa seperti mengiris kalbu..
8 Maret 2014
Memaksa angan untuk ikut berdendang..
Dan pikiran pun larut dalam rayuan bayangan..
Sejenak, terbentanglah lukisan kenangan di pelataran hati..
Tentang keindahan malam yang bertemankan penjaga malam..
Dan kesunyian yang pecah di ujung gelak tawa..
Tertegun..sesaat..
Dalam hembusan nafas..
Kerinduan terasa seperti mengiris kalbu..
8 Maret 2014
Rendang Asli Minangkabau, Masakan Khas Lezat
Rendang sebagai salah satu warisan kuliner Indonesia, saat ini tidak saja menjadi masakan favorit di daerah asalnya Sumatera Barat, tetapi juga telah diminati di manca negara. Bahkan beberapa waktu lalu, Rendang pernah dinobatkan menjadi salah satu masakan terlezat di dunia. Tak heran jika para penikmat masakan, banyak berburu Rendang untuk sekedar mencicipi kelezatannya yang terkenal itu.
Rendang adalah salah satu masakan tradisional Minangkabau, yang terbuat dari racikan bumbu, rempah alami dan santan kelapa, dengan bahan utama berupa daging sapi atau daging ayam. Rendang memiliki cita rasa yang enak dan gurih serta memiliki aroma yang khas, yang mampu mengundang selera.
Keunikan dan kekhasan Rendang terletak pada cara memasaknya yang biasanya memakan waktu berjam-jam. Mulai dari menyiapkan bahan utama. meracik bumbu-bumbu hingga memasaknya menjadi Rendang yang nikmat. Biasanya memasak Rendang membutuhkan waktu sampai 4 jam bahkan lebih, tergantung dari banyaknya bahan utama yang dimasak. Di samping itu, Rendang juga awet dan bisa disimpan hingga beberapa hari tanpa menggunakan bahan pengawet.
Di Sumatera Barat, pada zaman dahulu, Rendang adalah salah satu masakan mewah yang hanya dijumpai pada perayaan hari besar atau perhelatan adat tertentu. Seperti ketika perayaan Hari Raya, Perhelatan Adat, Keduri, Khatam Al Qur'an dan perhelatan adat lainnya. Namun, seiring perjalanan waktu dan perkembangan zaman, sekarang ini Rendang tidak hanya dijumpai pada waktu-waktu tertentu, tetapi hampir setiap rumah makan Minang menyediakan Rendang sebagai salah satu menunya. Bahkan saat ini Rendang bisa dibeli di gerai/toko makanan dan bisa juga dibeli secara on line melalui Internet.
Rendang yang dijual melalui media Internet, biasanya berbentuk Rendang Kering karena lebih mudah dikemas dan lebih tahan lama. Rendang Kering adalah rendang tanpa minyak (minyak dan rendangnya dipisahkan sewaktu proses masak). Rendang Kering ini banyak dijumpai di Kota Payakumbuh Sumatera Barat
Di Kota Payakumbuh, terdapat beberapa pengusaha Rendang Kering yang terbilang sukses dalam memasarkan produknya dan dalam menciptakan inovasi baru sesuai tuntutan dan minat pasar. Dengan kreatifitas yang tinggi, mereka menggali ilmu dan menemukan bahan-bahan rendang yang baru sehingga lahirkan rendang-rendang dengan bahan utama selain daging, seperti rendang kering jagung, rendang kering belut dan rendang kering telur, yang memiliki rasa yang tak kalah nikmat dibandingkan rendang berbahan utama daging.
Banyaknya pengusaha rendang ini tidak terlalu berdampak pada persaingan harga. Rata-rata harga perkilo rendang daging atau selain daging relatif hampir sama antara satu pengusaha dengan pengusaha yang lain. Rendang Kering selain daging dipasarkan dengan harga yang jauh lebih terjangkau karena bahan utamanya lebih murah dibandingkan daging, dengan racikan bumbunya yang tetap sama dengan rendang daging.
Jika anda berkesempatan berkunjung ke Kota Payakumbuh Sumatera Barat, mampirlah sejenak ke gerai atau toko penjual oleh-oleh yang banyak terdapat di pusat kota dan di jalan-jalan utama kota, untuk membeli Rendang Kering khas Payakumbuh sebagai oleh-oleh buat keluarga dan famili. Namun jika anda salah seorang yang tidak menyukai travelling dan ingin merasakan lezatnya Rendang Kering khas Payakumbuh ini, anda dapat memesan melalui 08527425578 atau silahkan kunjungi www.rendang.biz.id untuk memilih rendang yang anda sukai.
Puisi - Jika Sepi Lebih Baik
Jika sepi lebih baik..
Untuk apa aku bertahan di keramaian..
Membingkai hari dengan kehampaan..
Jika sepi lebih baik..
Untuk apa aku rajut kebersamaan..
Meniti waktu tanpa pernah bergandengan..
Jika sepi lebih baik..
Untuk apa aku di sini..
Membaur tak pernah menyatu..
Jika sepi lebih baik..
Mengapa aku masih bertanya..
Jika sepi lebih baik..
Kunginkan hanya sepi yang menemani..
6 Maret 2014
Untuk apa aku bertahan di keramaian..
Membingkai hari dengan kehampaan..
Jika sepi lebih baik..
Untuk apa aku rajut kebersamaan..
Meniti waktu tanpa pernah bergandengan..
Jika sepi lebih baik..
Untuk apa aku di sini..
Membaur tak pernah menyatu..
Jika sepi lebih baik..
Mengapa aku masih bertanya..
Jika sepi lebih baik..
Kunginkan hanya sepi yang menemani..
6 Maret 2014
Karak Kaliang, Kerupuk Keberuntungan
Hujan semalam menyisakan udara dingin di pagi ini, bahkan matahari masih nyenyak, masih enggan berbagi hangatnya. Namun, indahnya senyuman telah mampu mencerahkan suasana sejuk di bawah keteduhan mendung kelabu.
Geliat pagi tak pernah surut meskipun embun masih bergantungan di pucuk-pucuk hijau dan tirai kabut masih menutupi peraduan sang surya. Terlihat wajah-wajah penuh semangat, menyambut pagi dengan sumringah, demi menangguk rezeki yang mengaliri tiap sendi kehidupan. Bagi mereka, pagi adalah harapan baru, untuk kehidupan yang lebih baik.
Senda gurau dan tawa renyah mulai meningkahi suara derit meja kayu, di saat ibu-ibu muda itu menguli adonan kerupuk Karak Kaliang, di atas meja sederhana yang hanya dialasi plastik terpal warna biru. Mereka terlihat sangat ceria, keceriaan yang polos, keceriaan tanpa beban, keceriaan yang seakan tak terkontaminasi oleh hiruk pikuk berita-berita dunia, pun suasana politik negeri ini yang semakin amburadul. Keceriaan tulus yang mungkin tak pernah dirasakan oleh para petinggi negeri, meskipun mereka memiliki segudang harta, puluhan mobil mewah, rumah-rumah bak istana dan istri-istri yang bak bidadari.
Pagi masih perawan, ketika anak-anak mereka terbangun dari tidur yang sangat pulas, saking pulasnya bocah-bocah lugu itu tak sadar, saat ibu-ibu mereka membawa mereka dari rumah ke Bengke Karak Kaliang, tempat ibu-ibu mereka bekerja dalam keadaan masih tertidur nyenyak. Dengan sapaan tulus dan senyuman penuh kasih sayang, ibu-ibu itu mulai mengemasi anak-anaknya dengan perlengkapan yang telah disiapkan dari rumah. Setelah itu mereka sarapan pagi bersama dengan lahap, sebelum kembali melanjutkan pekerjaan mengolah adonan tadi menjadi kerupuk mentah Karak Kaliang.
Karak Kaliang adalah kerupuk tradisional khas Minangkabau yang berbahan dasar ubi kayu. Ubi kayu segar, sehabis dipanen langsung dikupas, dicuci dan diparut dengan menggunakan mesin khusus, sehingga menghasilkan tepung ubi. Tepung ubi yang masih segar tersebut dicampur dengan bahan pelengkap seperti garam dan bawang putih kemudian diaduk dan diuleni sehingga membentuk adonan kalis, yang selanjutnya dibentuk seperti angka delapan, kemudian digoreng dengan minyak panas sampai garing. Setelah itu ditiriskan, didinginkan dan dikemas dalam kantong plastik besar untuk selanjutnya dipasarkan ke gerai-gerai penjual oleh-oleh khas Minangkabau.
Di Kota Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota Sumatera Barat, terdapat puluhan Bengke Karak Kaliang (istilah untuk industri rumah tangga yang memproduksi Karak Kaliang), yang memasok kerupuk ke gerai/toko yang menjual oleh-oleh khas Minangkabau. Baik gerai/toko yang tersebar di Kota Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota, mau pun gerai/toko oleh-oleh yang ada di daerah lain di Sumatera Barat, juga beberapa daerah lain di Sumatera.
Karak Kaliang, kerupuk tradisional yang tanpa menggunakan bahan pengawet ini, biasanya dimakan sebagai cemilan, bisa juga sebagai pelengkap makanan berkuah seperti soto, bakso dan sate, atau sebagai lauk yang dimakan bersama nasi. Tak heran jika kerupuk Karak Kaliang ini lebih diminati oleh para pelancong untuk dijadikan oleh-oleh buat sanak saudara mereka ketika mereka berkunjung ke Ranah Minang, khususnya ke Kota Payakumbuh, Kabupaten Limapuluh Kota dan Kota Bukittinggi.
Serbuan makanan ringan modern dengan harga dan kemasan yang sangat menarik, tidak menyurutkan semangat para pengusaha kerupuk Karak Kaliang untuk terus berproduksi, meskipun masih menggunakan tenaga manusia dan cara yang sederhana dan manual. Keikhlasan, ketulusan dan keinginan untuk berbagi dengan para tenaga kerja lah yang membuat pengusaha kecil ini tetap bertahan di tengah gempuran makanan-makanan ringan bermerek.
Karak Kaliang yang proses pembuatannya banyak menyerap tenaga kerja ini, dipatok dengan harga yang sangat terjangkau, bahkan jika langsung membelinya ke Bengke-bengke Karak Kaliang, harganya akan jauh lebih murah. Dengan uang Rp.5.000 saja kita sudah bisa menikmati renyahnya kerupuk yang berbentuk angka keberuntungan ini. Disamping itu, jika kita membelinya secara langsung, kita juga bisa menikmati kebersamaan dan keceriaan dari para pekerja pembuat kerupuk, berbaur dan bersenda gurau sembari menikmati Karak Kaliang yang masih panas.
Jika sahabat berminat, silahkan hubungi saya di 085274255787.
Geliat pagi tak pernah surut meskipun embun masih bergantungan di pucuk-pucuk hijau dan tirai kabut masih menutupi peraduan sang surya. Terlihat wajah-wajah penuh semangat, menyambut pagi dengan sumringah, demi menangguk rezeki yang mengaliri tiap sendi kehidupan. Bagi mereka, pagi adalah harapan baru, untuk kehidupan yang lebih baik.
Senda gurau dan tawa renyah mulai meningkahi suara derit meja kayu, di saat ibu-ibu muda itu menguli adonan kerupuk Karak Kaliang, di atas meja sederhana yang hanya dialasi plastik terpal warna biru. Mereka terlihat sangat ceria, keceriaan yang polos, keceriaan tanpa beban, keceriaan yang seakan tak terkontaminasi oleh hiruk pikuk berita-berita dunia, pun suasana politik negeri ini yang semakin amburadul. Keceriaan tulus yang mungkin tak pernah dirasakan oleh para petinggi negeri, meskipun mereka memiliki segudang harta, puluhan mobil mewah, rumah-rumah bak istana dan istri-istri yang bak bidadari.
Pagi masih perawan, ketika anak-anak mereka terbangun dari tidur yang sangat pulas, saking pulasnya bocah-bocah lugu itu tak sadar, saat ibu-ibu mereka membawa mereka dari rumah ke Bengke Karak Kaliang, tempat ibu-ibu mereka bekerja dalam keadaan masih tertidur nyenyak. Dengan sapaan tulus dan senyuman penuh kasih sayang, ibu-ibu itu mulai mengemasi anak-anaknya dengan perlengkapan yang telah disiapkan dari rumah. Setelah itu mereka sarapan pagi bersama dengan lahap, sebelum kembali melanjutkan pekerjaan mengolah adonan tadi menjadi kerupuk mentah Karak Kaliang.
Di Kota Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota Sumatera Barat, terdapat puluhan Bengke Karak Kaliang (istilah untuk industri rumah tangga yang memproduksi Karak Kaliang), yang memasok kerupuk ke gerai/toko yang menjual oleh-oleh khas Minangkabau. Baik gerai/toko yang tersebar di Kota Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota, mau pun gerai/toko oleh-oleh yang ada di daerah lain di Sumatera Barat, juga beberapa daerah lain di Sumatera.
Karak Kaliang, kerupuk tradisional yang tanpa menggunakan bahan pengawet ini, biasanya dimakan sebagai cemilan, bisa juga sebagai pelengkap makanan berkuah seperti soto, bakso dan sate, atau sebagai lauk yang dimakan bersama nasi. Tak heran jika kerupuk Karak Kaliang ini lebih diminati oleh para pelancong untuk dijadikan oleh-oleh buat sanak saudara mereka ketika mereka berkunjung ke Ranah Minang, khususnya ke Kota Payakumbuh, Kabupaten Limapuluh Kota dan Kota Bukittinggi.
Serbuan makanan ringan modern dengan harga dan kemasan yang sangat menarik, tidak menyurutkan semangat para pengusaha kerupuk Karak Kaliang untuk terus berproduksi, meskipun masih menggunakan tenaga manusia dan cara yang sederhana dan manual. Keikhlasan, ketulusan dan keinginan untuk berbagi dengan para tenaga kerja lah yang membuat pengusaha kecil ini tetap bertahan di tengah gempuran makanan-makanan ringan bermerek.
Karak Kaliang yang proses pembuatannya banyak menyerap tenaga kerja ini, dipatok dengan harga yang sangat terjangkau, bahkan jika langsung membelinya ke Bengke-bengke Karak Kaliang, harganya akan jauh lebih murah. Dengan uang Rp.5.000 saja kita sudah bisa menikmati renyahnya kerupuk yang berbentuk angka keberuntungan ini. Disamping itu, jika kita membelinya secara langsung, kita juga bisa menikmati kebersamaan dan keceriaan dari para pekerja pembuat kerupuk, berbaur dan bersenda gurau sembari menikmati Karak Kaliang yang masih panas.
Jika sahabat berminat, silahkan hubungi saya di 085274255787.
Demi Kasih Sayang
By. Siti Nurhaliza
Lupakan aku sajaDari kaca fikiranAndainya bersamakuEngkau tidak bahagia
Aku bukannya insanIngin cinta percumaSehingga aku sanggup menantimuWalau berabad lama
Lupakan aku sajaDari kaca fikiranAndainya bersamakuEngkau tidak bahagia
Aku bukannya insanIngin cinta percumaSehingga aku sanggup menantimuWalau berabad lama
MAAF...
Hmm..
Hari ini ada "maaf" dimana-mana..
Pas mo nelpon "maaf pulsa anda tidak mencukupi.."
Pas mo minjam make telpon kantor "maaf silahkan selesaikan administrasi anda.."
Pas mo ambil uang di ATM "maaf saldo anda tidak mencukupi.."
Pas mo pulang naik angkot "maaf mo istirahat dulu mbak.."
Pas dah nyampe di rumah mo makan "maaf ma, nasinya dah habis.."
Pas buka HP ada pesan masuk "maaf mbak, boleh kenalan ngga, senyuman mbak manis banget.."
Hehehe..hampiiir aja..
#..EdisiSepenggalKisahSaatBula nGantung
Hari ini ada "maaf" dimana-mana..
Pas mo nelpon "maaf pulsa anda tidak mencukupi.."
Pas mo minjam make telpon kantor "maaf silahkan selesaikan administrasi anda.."
Pas mo ambil uang di ATM "maaf saldo anda tidak mencukupi.."
Pas mo pulang naik angkot "maaf mo istirahat dulu mbak.."
Pas dah nyampe di rumah mo makan "maaf ma, nasinya dah habis.."
Pas buka HP ada pesan masuk "maaf mbak, boleh kenalan ngga, senyuman mbak manis banget.."
Hehehe..hampiiir aja..
#..EdisiSepenggalKisahSaatBula
Subscribe to:
Posts (Atom)