Pada Facebook 11 Juli 2013
...i don't like who i am now
a woman without any courage
who wears a false smile everyday
who failed to find the guts to help myself
and..
who drifts along from day to day watching the passing of time
i wish i could turn back time
and back to who i am
and never stop to find the way for better life..
a woman without any courage
who wears a false smile everyday
who failed to find the guts to help myself
and..
who drifts along from day to day watching the passing of time
i wish i could turn back time
and back to who i am
and never stop to find the way for better life..
Pada Facebook 9 Juli 2013
...tempat ini tak ku kenali..
Ruangan ini pun terasa asing..
Rumah ini bukan rumahku..
Di pojok sana..
Sesosok bayangan tersenyum namun senyumannya bak seringai srigala yang seakan hendak menerkamku..
Kusapu tiap sudut mencari celah untukku menjauh..
Namun tak satu pun kutemukan, aku kalut..
Rasa takut mendekapku..ku menggigil dengan nafas tersengal..
Tatapan mata menggoda itu mulai mendekat, mengulurkan tangan hendak menjamahku..
Kuingin berteriak namun suaraku tercekat..
Kuberlari tak tentu arah dengan dada bergemuruh..
Dalam kalutku..seberkas cahaya menuntunku menjauhi keasingan itu..namun..
Bayangan itu terus memburu hingga jari-jemarinya hampir menyentuh bahuku..aku merinding..
Ruangan ini pun terasa asing..
Rumah ini bukan rumahku..
Di pojok sana..
Sesosok bayangan tersenyum namun senyumannya bak seringai srigala yang seakan hendak menerkamku..
Kusapu tiap sudut mencari celah untukku menjauh..
Namun tak satu pun kutemukan, aku kalut..
Rasa takut mendekapku..ku menggigil dengan nafas tersengal..
Tatapan mata menggoda itu mulai mendekat, mengulurkan tangan hendak menjamahku..
Kuingin berteriak namun suaraku tercekat..
Kuberlari tak tentu arah dengan dada bergemuruh..
Dalam kalutku..seberkas cahaya menuntunku menjauhi keasingan itu..namun..
Bayangan itu terus memburu hingga jari-jemarinya hampir menyentuh bahuku..aku merinding..
Pada Facebook 5 Juli 2013
Mendung
menggantung sore itu. Sabak pun melingkupi hiruk pikuk dan keriuhan
pasar tradisional kala itu, seiring rona senja yang mulai kelihatan
membayang di ufuk.
Seorang bapak paruh baya menuntun sepeda bututnya di antara puluhan pembeli yang berlalu lalang hilir mudik. Di sebelahnya, seorang ibu yang berpenampilan sangat sederhana, menggandeng tangannya dengan mesra. Mereka berjalan pelan sambil berbisik-bisik dan sesekali tersenyum, kemudian celingak-celinguk memperhatikan dagangan yang digelar para pedagang di lapak-lapak seadanya. Sepertinya mereka sedang mendiskusikan apa yang akan mereka beli. Jika dilihat dari kemesraannya, barangkali mereka adalah sepasang suami istri. Sepasang suami istri yang kelihatannya sangat bahagia meski sederhana dan bersahaja.
Seorang bapak paruh baya menuntun sepeda bututnya di antara puluhan pembeli yang berlalu lalang hilir mudik. Di sebelahnya, seorang ibu yang berpenampilan sangat sederhana, menggandeng tangannya dengan mesra. Mereka berjalan pelan sambil berbisik-bisik dan sesekali tersenyum, kemudian celingak-celinguk memperhatikan dagangan yang digelar para pedagang di lapak-lapak seadanya. Sepertinya mereka sedang mendiskusikan apa yang akan mereka beli. Jika dilihat dari kemesraannya, barangkali mereka adalah sepasang suami istri. Sepasang suami istri yang kelihatannya sangat bahagia meski sederhana dan bersahaja.
Subscribe to:
Posts (Atom)