Maksud hati memeluk gunung
Apalah daya tangan tak sampai
Rasa di hati membuatku bingung
Dalam gurauan tangis berderai
Di sana gunung di sini gunung
Lautan terhampar di antara pulau
Di sana bingung di sini bingung
Kabar darinya yang membuatku galau
Payakumbuh, 30 Januari 2014
PUISI, PUISI CINTA, PUISI RINDU, PUISI CERIA, PUISI INDAH, PUISI HATI DAN PUISIKU
KATA MUTIARA, KATA-KATA BIJAK, KATA-KATA INDAH DAN KATA-KATA BAGUS
PANTUN, PANTUN CERIA, PANTUN CINTA, PANTUN RINDU, PANTUN JENAKA, PANTUN ANAK DAN PANTUN SEMANGAT
CERITA, CERPEN, KISAH NYATA DAN CATATAN
RESEP MASAKAN, RESEP MASAKAN PADANG, RESEP RENDANG, RESEP KUE KERING, RESEP BOLU/CAKE DAN RESEP JAJANAN/KULINER
LIRIK LAGU DAN ARTIKEL
Kembali
.akhirnya..
Mimpi itu jadi kenyataan..
Dan aku pun akan meredup..seiring kenangan yang semakin menjauh.. Sepertinya..lembaran kisah lama akan terbuka lagi..
Dan jalan yang dulu pernah membungkam senyumku..akan ku jejaki lagi.. Hmm..
Mimpi itu jadi kenyataan..
Dan aku pun akan meredup..seiring kenangan yang semakin menjauh.. Sepertinya..lembaran kisah lama akan terbuka lagi..
Dan jalan yang dulu pernah membungkam senyumku..akan ku jejaki lagi.. Hmm..
Pada facebook, 25 Januari 2014
Dia sangat beruntung, meskipun tidak ada yang begitu istimewa pada dirinya.
Dia tidak cantik tapi dia memiliki "cinta" yang setiap hari selalu mengagumi dan memujinya..
Dia tidak pintar dan cakap tapi "cintanya" selalu yakin dan mempercayakan segala urusan padanya.
Dia tidak memiliki tempat tinggal yang megah dan "wah" tapi dia memiliki "cinta" yang selalu memberikan rasa aman, nyaman dan rasa "wah" dengan kelembutan dan kehangatan pelukannya..
Dia tidak mempunyai perlengkapan yang cukup dalam kesehariannya tapi "cintanya" tak pernah lengah dan selalu ada untuknya..
Dia bukan siapa-siapa tapi bagi "cintanya" dia adalah segala-galanya..
Hmm..
Dia tidak cantik tapi dia memiliki "cinta" yang setiap hari selalu mengagumi dan memujinya..
Dia tidak pintar dan cakap tapi "cintanya" selalu yakin dan mempercayakan segala urusan padanya.
Dia tidak memiliki tempat tinggal yang megah dan "wah" tapi dia memiliki "cinta" yang selalu memberikan rasa aman, nyaman dan rasa "wah" dengan kelembutan dan kehangatan pelukannya..
Dia tidak mempunyai perlengkapan yang cukup dalam kesehariannya tapi "cintanya" tak pernah lengah dan selalu ada untuknya..
Dia bukan siapa-siapa tapi bagi "cintanya" dia adalah segala-galanya..
Hmm..
Puisi - Meragu
..kejujuran kah yang tesimpul di tiap baris kata yang kau torehkan..
atau kah hanya sekedar perintang rinduku..
ke meragu pada pandangan..
ku goyah pada ragam..
rambang hati kala hadirmu berbuah sepi di hati..
adakah jemu di hatimu..
ataukah harapku yang melampaui batas rinduku..
Payakumbuh, 24 Januari 2014
atau kah hanya sekedar perintang rinduku..
ke meragu pada pandangan..
ku goyah pada ragam..
rambang hati kala hadirmu berbuah sepi di hati..
adakah jemu di hatimu..
ataukah harapku yang melampaui batas rinduku..
Payakumbuh, 24 Januari 2014
Puisi - Keyakinan
..menyusuri dua sisi dunia yang berbeda..
Memandu langkah di antara senyum dan kegetiran..
Meski aroma kecemasan memacu.. tetap tak kan berbalik arah..dan..
Walaupun serpihan penggalan kisah lalu yang hilang..
Seperti hendak merantai ayunan langkah..
Namun langkah tak kan terhenti..karena cerita ini belum berakhir..
Payakumbuh, 22 Januari 2014
Memandu langkah di antara senyum dan kegetiran..
Meski aroma kecemasan memacu.. tetap tak kan berbalik arah..dan..
Walaupun serpihan penggalan kisah lalu yang hilang..
Seperti hendak merantai ayunan langkah..
Namun langkah tak kan terhenti..karena cerita ini belum berakhir..
Payakumbuh, 22 Januari 2014
Puisi - Lara yang Kembali
..lelah bertopengkan senyuman dan keceriaan..
Lelah menyemai harapan dan impian..
Lelah dan jenuh menahan sesak di dada..
Dalam kepasrahan, rasa sesal mengalirkan kesenduan di sudut-sudut mata..dan..
Kepingan-kepingan memori pun kembali terangkai..
Isak-isak tertahan membiaskan sabak di hati..
Kepiluan menusuk..perih..
Gamang dan bimbang menoreh luka lama..pedih..
Lara..
Lara yang kembali..
Payakumbuh, 22 Januari 2014
Lelah menyemai harapan dan impian..
Lelah dan jenuh menahan sesak di dada..
Dalam kepasrahan, rasa sesal mengalirkan kesenduan di sudut-sudut mata..dan..
Kepingan-kepingan memori pun kembali terangkai..
Isak-isak tertahan membiaskan sabak di hati..
Kepiluan menusuk..perih..
Gamang dan bimbang menoreh luka lama..pedih..
Lara..
Lara yang kembali..
Payakumbuh, 22 Januari 2014
Puisi - Mengukir Keyakinan
jika waktuku menyanggupi..
Dan jika bimbinganku terlerai..
Ku kan menunggumu..
Di pertautan dua labuhan..
Temui aku..
Dan penuhi harapku..
Melukis hari dalam satu bingkai, dengan rona-rona senja..
Ku kan terus menunggu..meski waktu memasungku..
Payakumbuh, 15 Januari 2014
Dan jika bimbinganku terlerai..
Ku kan menunggumu..
Di pertautan dua labuhan..
Temui aku..
Dan penuhi harapku..
Melukis hari dalam satu bingkai, dengan rona-rona senja..
Ku kan terus menunggu..meski waktu memasungku..
Payakumbuh, 15 Januari 2014
Puisi - Menerawang
waktu melambat, bahkan terasa enggan berlalu..
Di saat kerinduan menemani detik-detik yang sepi..
Dalam balutan dingin malam, kesepian mengantarkanku merambahi belantara silam..
Demi menjemput nyawa yang terenggut dari jiwa..
Nyawa yang pernah menghidupkan jiwa mati..
Rintik gerimis pun meningkahi irama langkah demi langkah pada anganku..
Sebentar ku menepi, mengulum senyuman, pada raut wajah yang melintas..lalu..
Ku tersipu, kala harapan kembali merayu..
Hhh..
Hembusan nafas panjang telah melenyapkan bayangan manis itu..
Dan..
Ternyata..
Aku masih di sini..sendiri..
Memeluk diri dalam kebekuan malam..
Payakumbuh, 13 Januari 2014
Di saat kerinduan menemani detik-detik yang sepi..
Dalam balutan dingin malam, kesepian mengantarkanku merambahi belantara silam..
Demi menjemput nyawa yang terenggut dari jiwa..
Nyawa yang pernah menghidupkan jiwa mati..
Rintik gerimis pun meningkahi irama langkah demi langkah pada anganku..
Sebentar ku menepi, mengulum senyuman, pada raut wajah yang melintas..lalu..
Ku tersipu, kala harapan kembali merayu..
Hhh..
Hembusan nafas panjang telah melenyapkan bayangan manis itu..
Dan..
Ternyata..
Aku masih di sini..sendiri..
Memeluk diri dalam kebekuan malam..
Payakumbuh, 13 Januari 2014
Subscribe to:
Posts (Atom)